Investigasi Rangka eSAF Honda Selesai, AHM Lakukan Ini
Ambon Bisnis, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Kemenhub) bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menyelesaikan investigasi menindaklanjuti adanya keluhan masyarakat terkait rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda yang diduga mudah berkarat dan patah. Keluhan pelanggan itu juga sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Lalu bagaimana respons Honda?
Dalam keterangan resmi yang dirilis Kemenhub disebutkan, menindaklanjuti hasil penelitian, PT Astra Honda Motor (AHM) sedang melakukan optimalisasi terhadap cara perlindungan rangka dari korosi secara menyeluruh.
"Selanjutnya sebagai langkah nyata bentuk tanggung jawab AHM terhadap sepeda motor yang telah berada di konsumen, AHM akan membuka layanan pemeriksaan dan penanganan dengan menyediakan layanan 24 jam melalui contact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia atau datang langsung ke bengkel AHASS terdekat," demikian dikutip dari keterangan tertulis tersebut, Selasa (19/9/2023).
Dijelaskan, penelitian dilakukan sejak Agustus hingga September 2023. Tim peneliti Ditjen Hubdat dan KNKT, bersama PT Astra Honda Motor (AHM) mendatangi dan melihat langsung proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada Jumat (1/9/2023).
"Diharapkan masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini sedang dalam proses perbaikan tentu untuk mengutamakan kendaraan bermotor yang berkeselamatan ke depannya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno dalam keterangan yang sama.
"Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini," tambahnya.
Hendro menjelaskan, berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik AHM, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi.
"Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka," jelasnya.
Penelitian juga dilakukan terhadap rangka eSAF dari motor konsumen.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan adanya karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi coating dan lubang pembuangan bawah. Yang berpotensi tertutup kotoran sehingga membuat air tersumbat serta berpotensi menyebabkan udara lembab di sekitar rangka dan dapat bersifat korosif," ungkap Hendro.
Kemenhub dan KNKT merekomendasikan peningkatan edukasi terkait perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua atau lebih.
Baca artikel menarik lainnya dari AMBONBISNIS.COM di GOOGLE NEWS