Primadona Rempah Maluku Kembali Berlayar ke Belanda
AmbonBisnis.com, AMBON - Pala dan fulli, komoditas rempah andalan Maluku, kembali diekspor ke Belanda. Pada Senin (20/05), karung-karung berisi pala dan fulli mulai bergerak dari gudang milik PT. Kamboti Rempah Maluku menuju pelabuhan laut Yos Sudarso untuk dimuat ke dalam kontainer dan berlayar menuju negeri kincir angin.
Ibrahim Hasan, petugas Karantina Satuan Pelayanan Pattimura, Pos Pelayanan Yos Sudarso, mengawasi pemuatan rempah-rempah tersebut. Sebanyak 7.300 kg pala dalam 292 karung dan 1.250 kg fulli dalam 50 karung memenuhi satu kontainer berkapasitas 20 feet. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak empat kali pengiriman rempah asli Maluku ke pasar internasional dengan total 56.863 kg, dengan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang tercatat langsung dari Ambon.
Primadona Rempah Maluku Kembali Berlayar ke Belanda. |
"Proses lalu lintas pala dan fulli hari ini sama dengan tahun sebelumnya. Karantina Maluku menerbitkan KT-12 (sertifikat antar area) dan nantinya Karantina Surabaya akan menerbitkan KT-10 (sertifikat ekspor). Namun, untuk PEB langsung tercatat dari Ambon. Kami masih berbenah diri agar pengiriman bisa langsung dari Maluku. Pastinya, Karantina Maluku tidak bisa melakukan ini sendiri, harus ada kerja sama dan sinergitas yang baik dari semua pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk mewujudkan hal tersebut," ungkap Isnaniah Tawainella, Katim Karantina Tumbuhan BKHIT Maluku.
Abdur Rohman, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Maluku (Karantina Maluku), di tempat terpisah membenarkan apa yang disampaikan oleh Katim Karantina Tumbuhan. Ia menambahkan bahwa Karantina Maluku akan selalu mendukung segala bentuk kegiatan ekspor komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan asli Maluku agar dapat meningkatkan roda perekonomian di Maluku. Berbagai langkah akan dilakukan untuk mewujudkan proses tersebut sesuai arahan Kepala Badan Karantina Indonesia.
Pengiriman rempah-rempah ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Maluku di pasar internasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani lokal dan memacu pertumbuhan ekonomi daerah. (AB001)